Bingung memilih antara rib eye dan tomahawk? Artikel ini akan memandu Anda memahami apa perbedaan rib eye dan tomahawk, serta bagaimana memilih yang tepat untuk Anda!
Tomahawk dan Rib Eye adalah dua jenis steak yang populer dan banyak diminati oleh para meat enthusiast. Pada artikel ini, Meatguy Steakhouse akan menjelaskan perbedaan dan keunikan dari kedua potongan istimewa ini.
Tomahawk dan Rib Eye adalah dua potongan daging yang telah merajai panggung kuliner, tetapi apa yang membuat mereka begitu istimewa? Sebelum masuk ke perbedaannya, mari kita bahas keunikan dari masing-masing.
Potongan steak ini tampak begitu menggiurkan dengan ukurannya yang mencolok. Disajikan bersama tulang yang panjang, Tomahawk adalah pilihan yang sempurna untuk para penyuka daging yang ingin menggabungkan cita rasa dan estetika dalam satu piring. Tidak hanya itu, potongan ini biasanya berberat antara 900 gram hingga 1,2 kg, membuatnya ideal untuk acara bersama.
Rib Eye menawarkan kombinasi sempurna antara daging dan lemak, yang membuatnya sangat lezat dan empuk. Berbeda dengan Tomahawk, Rib Eye biasanya lebih kecil dan lebih praktis, dengan berat sekitar 300 hingga 400 gram.
Saat membahas Rib Eye, kita berbicara tentang potongan yang dikenal akan keempukannya. Dagingnya berasal dari bagian yang sama dengan Tomahawk—bagian rib atau iga sapi.
Namun, berbeda dengan Tomahawk yang masih mempertahankan tulangnya, Rib Eye biasanya disajikan tanpa tulang. Berikut ini beberapa perbedaan utama yang membedakan antara kedua jenis steak tersebut:
Sejarah kedua potongan ini juga menarik untuk dijelajahi. Tomahawk mendapat namanya dari bentuknya yang mirip dengan kapak milik suku Indian Amerika.
Sementara Rib Eye telah populer di Amerika Serikat sejak awal abad ke-20 dan namanya berasal dari potongan daging 'eye' yang menjadi fokus dari potongan ini.
Jika kita membicarakan ukuran, Rib Eye biasanya berkisar antara 300-400 gram, sedangkan Tomahawk bisa mencapai hingga 1,2 kg, menjadikannya pilihan yang lebih cocok untuk makan bersama.
Memilih antara Tomahawk dan Rib Eye bukanlah tugas yang mudah, terutama jika Anda adalah seorang pencinta daging yang mementingkan rasa dan aroma. Rib Eye, dengan lemak marblingnya yang lebih melimpah, memberikan rasa yang lebih 'buttery' serta aroma yang lebih kaya.
Sebaliknya, Tomahawk menawarkan profil rasa yang lebih seimbang antara daging dan lemak, tetapi dengan kekayaan rasa yang sama mengesankan.
Salah satu elemen yang membedakan Tomahawk dari Rib Eye adalah potongan dagingnya sendiri. Tomahawk biasanya mempertahankan tulang iga yang panjang, yang tidak hanya menambahkan sentuhan visual yang menakjubkan tetapi juga membantu mempertahankan kelembapan selama proses memasak.
Rib Eye, di sisi lain, biasanya disajikan tanpa tulang, memungkinkan daging untuk menjadi fokus utama baik dalam memasak maupun menikmatinya.
Jika kita membicarakan tekstur, Tomahawk cenderung lebih padat dan 'meatier' dibandingkan dengan Rib Eye. Sementara Rib Eye, berkat kandungan lemak marbling yang lebih banyak, biasanya menawarkan tekstur yang lebih empuk dan lebih mudah digigit.
Di dunia restoran, keduanya sering disajikan dalam gaya yang berbeda. Rib Eye biasanya dihidangkan dengan sayuran panggang atau salad yang ringan, bertujuan untuk menyeimbangkan kekayaan rasa daging.
Tomahawk, dengan ukurannya yang besar dan menonjol, biasanya ditemani dengan lauk-pauk yang lebih berbobot, seperti kentang tumbuk atau sayuran panggang.
Tomahawk adalah pilihan yang spektakuler dalam hal presentasi. Dengan tulang iga yang mencolok, potongan ini adalah pilihan yang memang dirancang untuk mengesankan. Sebaliknya, Rib Eye lebih sederhana dalam tampilan, dengan fokus utama pada rasa daging itu sendiri.
Baca juga: Sirloin Steak, Karakteristik, Teknik Memasak, dan Keunikan Dibanding Tenderloin
Tentu saja, metode memasak antara dua potongan ini juga berbeda. Rib Eye biasanya akan matang lebih cepat, memerlukan sekitar 4-5 menit per sisi pada api sedang-alto untuk mencapai tingkat kematangan medium-rare dengan suhu internal sekitar 55-60°C.
Tomahawk, membutuhkan waktu yang lebih lama, sering memerlukan antara 15-20 menit per sisi untuk mencapai tingkat kematangan yang sama.
Dari segi harga, Tomahawk jauh lebih mahal dibandingkan Rib Eye, terutama karena ukurannya yang besar dan tingkat kesulitan memasaknya yang lebih tinggi.
Untuk chef amatir atau mereka yang baru memasuki dunia memasak steak, Rib Eye mungkin adalah pilihan yang lebih aman karena membutuhkan waktu memasak yang lebih singkat dan lebih toleran terhadap kesalahan.
Tomahawk, dengan ukurannya yang besar, memerlukan lebih banyak keahlian dalam hal suhu dan waktu.
Dan terakhir, dari segi ketersediaan, Rib Eye lebih mudah ditemukan di kebanyakan toko daging atau supermarket. Tomahawk, di sisi lain, biasanya perlu dipesan lebih dulu atau ditemukan di toko daging khusus.
Baca juga: Steak Meltique, Inovasi Daging Sapi dengan Tekstur Lembut
Jika Anda berburu tempat ideal untuk menikmati steak Tomahawk, hentikan pencarian Anda karena Meatguy Steakhouse adalah jawabannya.
Di sini, setiap aspek dari sebuah pengalaman kuliner diperhitungkan dengan matang, mulai dari kualitas daging hingga keahlian dalam memasaknya.
Salah satu primadona di menu kami adalah "THE HANGING TOMAHAWK 'GODFATHER', sebuah pilihan daging wagyu Australia yang telah dirawat dengan pakan biji-bijian selama 400 hari. Dagingnya yang empuk dan bergizi tinggi disajikan dalam tampilan yang memukau mata sekaligus merangsang selera.
Sensasi rasa asap yang hangat dan menyejukkan berpadu sempurna dengan Pomme Purée yang halus dan mushroom sautée yang lezat. Ketika Tomahawk ini terhidang di meja Anda, Anda akan segera menyadari bahwa Anda berada di tempat yang tepat untuk sebuah pengalaman kuliner yang istimewa.
Bagi Anda yang mencari sensasi kuliner yang tidak kalah memukau dari Tomahawk, Meatguy Steakhouse juga memiliki pilihan steak Rib Eye yang menjanjikan. Di sini, kami tidak main-main dalam hal rasa dan penyajian.
Menu andalan pertama kami dalam kategori ini adalah "THE BONE COLLECTOR." Dimasak dari potongan Rib Eye wagyu Australia dengan tulang, yang telah dirawat dengan biji-bijian selama 400 hari.
Proses pematangan basah dan serangkaian perlakuan in-house lainnya membuatnya menjadi salah satu steak paling juicy yang pernah Anda rasakan.
Steak ini disajikan setelah di-sear dengan sempurna untuk mempertahankan kelembutan dan tingkat juicy yang dimiliki, dilengkapi dengan Pomme Purée sebagai pendamping.
Pilihan kedua yang tak kalah dicari adalah "The Prime Optima." Juga merupakan potongan wagyu Australia yang telah dirawat selama 400 hari dengan pakan biji-bijian.
Untuk pengalaman menyantap daging sapi yang sejati, kami mengundang Anda untuk mengunjungi Meatguy Steakhouse.