Bagi para pecinta daging, memahami bagian daging sapi dan kegunaannya dalam berbagai hidangan adalah kunci untuk menikmati rasa yang optimal. Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap bagian daging sapi dan bagaimana cara terbaik untuk memasaknya.
Daging sapi telah lama menjadi favorit banyak orang di seluruh dunia, terutama bagi mereka yang menghargai kenikmatan dan tekstur daging yang sempurna. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua bagian daging sapi memiliki sifat yang sama?
Setiap bagian memiliki karakteristik dan kegunaan khusus dalam dunia kuliner. Untuk pecinta daging, memahami bagian daging sapi dan kegunaannya bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga membuka peluang untuk menikmati daging sapi dalam berbagai cara yang belum pernah diimajinasikan sebelumnya.
Di Meatguy Steakhouse, kami menyajikan berbagai pilihan steak dari potongan-potongan terbaik untuk memastikan pengalaman makan Anda tak terlupakan.
Sapi memiliki berbagai potongan daging yang masing-masing memberikan tekstur dan rasa yang unik. Setiap potongan memiliki karakter yang tepat untuk setiap jenis masakan.
Berikut ini 11 jenis bagian daging sapi dan cara terbaik memasaknya:
Berada di belakang punggung, has luar adalah bagian daging yang cukup empuk dengan kandungan lemak sedang. Cocok untuk steak atau digoreng.
Mungkin bagian daging sapi yang paling empuk. Terletak di bawah punggung, ideal untuk steak filet mignon atau beef wellington.
Ini adalah bagian dada sapi. Kaya dengan serat otot, brisket paling enak bila dimasak dengan metode slow-cooking seperti barbecue atau semur.
Iga sapi kaya dengan lemak dan tulang. Bagian ini ideal untuk panggang atau bakar dengan saus yang kaya rasa.
Sengkel adalah bagian daging yang berasal dari kaki sapi, baik bagian depan maupun belakang. Karena sering digunakan untuk berjalan, daging ini memiliki serat otot yang kuat dan sedikit lemak. Cocok untuk masakan yang memerlukan waktu lama seperti sop atau semur untuk menghasilkan tekstur yang empuk.
Terletak di bagian bahu sapi, sampil memiliki kandungan lemak dan serat yang cukup. Bagian ini sering dijadikan daging giling atau untuk masakan slow-cooked seperti pot roast.
Berada di bawah iga, sancan depan memiliki tekstur yang agak kasar dengan lapisan lemak. Cocok untuk masakan slow-cooked atau saus.
Bagian ini tipis dan sedikit lemak, dengan serat otot yang jelas terlihat. Cocok untuk digoreng cepat atau dibuat steak tipis.
Bagian ini adalah sumber dari beberapa potongan steak terbaik seperti T-bone dan porterhouse. Dagingnya empuk dan berlemak, ideal untuk steak.
Terletak di bagian paha belakang sapi, bagian ini kurang lemak dan sangat padat. Cocok untuk daging giling atau masakan yang dimasak lama.
Seperti namanya, buntut adalah ekor sapi. Dengan kombinasi tulang, daging, dan lemak, buntut cocok untuk sup atau stew.
Baca juga: Mengenal Tingkat Kematangan Steak dan Cara Memasaknya!
Setiap bagian daging sapi memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang menjadikannya pas untuk jenis masakan tertentu. Dengan memahami potongan dan karakteristik daging, Anda dapat memaksimalkan rasa dan tekstur dari setiap masakan yang Anda buat.
Paha Belakang (Round): Daging bagian ini kurang lemak dan sangat padat. Karena teksturnya yang halus setelah digiling, bagian ini sering menjadi pilihan utama untuk pembuatan baso.
Sancan Depan (Plate) dan Sancan Belakang (Flank): Walaupun kedua bagian ini memiliki tekstur yang agak kasar, tetapi setelah digiling, daging dari kedua bagian ini dapat memberikan rasa yang khas dan lezat untuk baso.
Sandung Lamur (Brisket): Karakteristik daging yang penuh serat dengan sedikit lemak menjadikan Sandung Lamur pilihan tepat untuk rendang. Proses memasak yang lama dalam rendang akan membuat serat daging menjadi lembut dan meresap bumbu dengan sempurna.
Sengkel (Shank): Bagian ini punya tekstur yang kuat dengan sedikit lemak. Namun, dengan proses memasak yang lama seperti dalam rendang, daging sengkel menjadi empuk dan berpadu dengan bumbu rendang.
Steak adalah salah satu sajian daging sapi yang paling populer di seluruh dunia, terutama di restoran-restoran berkualitas tinggi seperti Meatguy Steakhouse. Memilih potongan daging yang tepat untuk steak adalah kunci untuk mendapatkan rasa dan tekstur yang sempurna.
Punggung (Short Loin): Dari bagian ini, kita bisa mendapatkan potongan steak T-bone dan porterhouse. Keduanya memiliki tekstur yang empuk dengan sedikit lemak.
Has Luar (Sirloin): Dikenal dengan rasa yang khas dan tekstur yang sedikit lebih padat dibandingkan dengan tenderloin, sirloin adalah pilihan utama bagi banyak pecinta daging.
Has Dalam (Tenderloin): Mungkin salah satu bagian daging yang paling empuk di antara semua potongan. Tenderloin sering dijadikan sebagai bahan dasar filet mignon atau chateaubriand.
Ribeye dari bagian Iga (Ribs): Ribeye memiliki kandungan lemak yang cukup untuk memberikan rasa yang kaya. Lemak yang mencair saat dimasak memberikan rasa yang mendalam pada daging.
Lemak pada daging sapi tidak hanya menambah rasa namun juga tekstur yang membuat masakan menjadi lebih nikmat.
Iga (Ribs): Bagian ini kaya akan lemak dan tulang, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk masakan yang membutuhkan rasa lemak seperti grilled ribs atau iga bakar.
Has Luar (Sirloin) dan Has Dalam (Tenderloin): Kedua bagian ini memiliki kandungan lemak yang cukup untuk memberikan rasa yang kaya dan tekstur yang lembut ketika dimasak.
Sancan Depan (Plate): Berada di bawah iga, sancan depan memiliki lapisan lemak yang bisa membuat masakan menjadi lebih berflavor.
Lemak dalam daging sapi tidak hanya memberikan rasa yang kaya namun juga membantu proses memasak, memberikan kelembutan pada daging dan menjadikan sajian tak terlupakan di lidah para penikmat daging.
Memahami potongan daging untuk steak akan membantu Anda dalam menentukan pilihan saat berada di restoran atau bahkan saat memasak sendiri di rumah. Setiap potongan memiliki keunikannya, dan sesuai dengan selera masing-masing orang.
Nikmati pengalaman yang mengesankan dengan mengunjungi Meatguy Steakhouse. Rasakan perbedaan, nikmati setiap gigitan, dan bagikan pengalaman Anda bersama kami.